Fakta!

Bau Mulut Penyebab Ketiga Seseorang Kedokter Gigi

Antara

Antara – 2 jam 8 menit lalu

    Medan (ANTARA) – Prof Sondang Pintauli mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa bau mulut (Helitosis) menempati urutan ketiga tertinggi penyebab seseorang datang ke dokter gigi setelah penyakit gigi dan masalah estetis gigi.

    “Pada masa kini masalah bau mulut perlu menjadi perhatian para dokter gigi, karena bau mulut dapat dialami oleh semua orang dan dapat berdampak terhadap pergaulan maupun rasa percaya diri,” kata Guru Besar Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan dan Kesehatan Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (USU) ituu, di Medan, Minggu.

    Menurut dia, sumber bau mulut dapat berasal dari mulut, nasofaring atau bagian tubuh lainnya, namun 86-90 persen kasus bau mulut dilaporkan berasal dari rongga mulut.

    “Bila seseorang menyadari adanya bau tidak sedap dari mulutnya disarankan segera mengunjungi dokter gigi karena bau mulut dapat berdampak terhadap pekerjaan, kehidupan perkawinan maupun rasa percaya diri,” katanya.

    Pintauli mengatakan, suatu penelitian di Jepang yang dilakukan terhadap 2.672 responden, menunjukkan bahwa 6-23 persen subjek menderita bau mulut. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya kadar rata-rata 75 parts per billion (PPB) VSC dalam napas yang keluar dari mulut individu tersebut selama satu hari.

    Bila data dari Jepang ini dapat digunakan untuk mewakili prevalensi bau mulut pada populasi lain, berarti bau mulut juga merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian termasuk di Indonesia.

    Penelitian lain di Amerika melaporkan bahwa 24 persen manula yang berusia diatas 60 tahun menyatakan bahwa mereka menderita bau mulut.Umumnya bau mulut memang dijumpai pada orang dewasa, namun penelitian lain melaporkan bahwa bau mulut juga terjadi pada anak-anak dengan penyebab utama sama dengan orang dewasa yaitu faktor lokal.

    Menurut dia, bau mulut tidak selalu berkaitan dengan penyakit, bahkan pada individu tertentu bau mulut itu normal. Banyak orang yang mengeluarkan bau nafas tidak sedap pada pagi hari setelah tidur semalaman.

    Hal ini merupakan sesuatu yang normal terjadi karena mulut cenderung menjadi kering dan tidak beraktifitas selama tidur.

    “Bau nafas ini akan hilang setelah saliva dirangsang keluar pada waktu sarapan. Selain itu bau nafas juga dikatakan normal saat wanita sedang haid, pada lansia atau pada waktu seseorang mendapat pengobatan dimentil sulfida,” kata Pintauli.

    1. Tinggalkan komentar

    Tinggalkan komentar